Kesangsian yang tercermin antara dengan :
1. Takut mengamalkan ajaran Islam yang diperintahkan Allah swt dan telah dicontohkan oleh Rasul saw. Masih ada keengganan dalam dirinya dan berusaha untuk mencari berbagai alasan untuk menghindari mengerjakan apa yang diperintahkan olehNya.
2. Enggan berislam secara kaffah. Berislam secara kaffah yaitu berislam secara utuh dan menerapkan sepenuhnya aturan Islam dalam kehidupan dan desah nafasnya setiap saat.
3. Anti dengan pergerakan islam. Saat ini banyak umat islam yang anti dengan berbagai jenis pergerakan atau jamaah karena khawatir termasuk kedalam kelompok islam yang dianggap “menyimpang” bahkan islam “garis keras”.
4. Tak berusaha mencari ajaran islam yang benar. Sehingga hidupnya tak pernah diliputi rasa ingin memperbaiki diri dan menyempurnakan keislamannya selama ini. Dengan membaca buku- buku referensi untuk mengenal islam dengan baik, bertanya pada ulama yang sahih, dan atau mencari dari sumber- sumber informasi lain yang terpercaya.
5. Mudah dihasud oleh pihak- pihak yang membenci Islam. Paradigma bahwa islam itu bukan agama golongan, bahkan agama keras dapat dengan mudah masuk kepada orang yang takut akan keislamannya sendiri sehingga menjadi tak percaya diri dan rendah diri akan keislaman yang dianutnya.
6. Memisahkan antara kehidupannya sehari- harinya dengan agama (Sekuler). Agama masih dianggap sebagai urusan setelah mati, akhirat, aturan yang mengekang, kuno dan tak ada kaitannya dengan kehidupan duniawi sehingga nanti ada anggapan bahwa agama bukanlah kebutuhan saat ini, namun masih kebutuhan yang akan datang.
Serangan yang diutarakan pada islam memang tak pernah berhenti baik yang secara nyata ataupnu dengan cara tersembunyi. Hal inilah yang seharusnya menjadikan seorang muslim lebih khawatir dibandingkan dengan mengkhawatirkan agama islam itu sendiri yang telah ada selama ribuan dan bahkan jutaan tahun yang lalu.
Upaya makar- makar yang dibuat musuh- musuh Islam dalam membalikan citra islam dihadapan masyarakat dunia sungguh beragam. Namun tetap berkeyakinanlah bahwa makar Allah jauh lebih dahsyat dibandingkan makar apapun yang mereka ciptakan untuk menjatuhkan agama Allah swt ini.
"Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula".
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula”. Hal ini menunjukkan kebaikan dan besarnya rahmat Allah pada para hamba-Nya.
Ya Allah segala puji bagi-Mu atas nama-nama dan sifat-Mu. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas nikmat syari’at Islam yang engkau berikan pada kami. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas nikmat diutusnya nabi-Mu Muhammad ‘alaihi sholatu wa sallam yang engkau berikan pada kami. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas anugerah-Mu pada kami berupa ampunan untuk segala dosa, menunjukkan pada perbuatan baik, dan mengampuni segala kesalahan. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas nikmat-Mu yang Agung. Ya Alloh segala puji bagi-Mu dan engkaulah yang paling berhak untuk mendapatkan seluruh pujian.
Wallahu’alam Bishowab
Semoga bermanfaat dan menjadi bahan refleksi bagi keislaman kita
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pondok Labu, 060511 18.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar